Rhin Inspired by Rhin

Blog

Be Yourself Again!

0 comments

Miris.... widiw, tau dari mana tu bahasa...?!

Barusan kemarin sore ane nonton programnya si Uya Kuya ga tau nama programnya apa yang hipnotis orang. Nah di tayangan tersebut si Uya hipnotis cewek, ya mo dibilang cakep gak, jelek ya agak jelek tapi suaranya itu lho yang buat kaget, suaranya tu kaya anak kecil. Setelah dihipnotis si cewek ditanya nama, ngakunya dia punya nama "REPTILIA VAGINAWATI ROKMINI". Gubrakk....ketawa guling-guling dengernya.

Pas ditanya apa bener suara aslinya emang kaya anak kecil apa cuma suara jadi-jadian, nah si cewek ngaku kalo emang suaranya dibuat kaya suara anak kecil. Katanya biar IMUT!!!! terus jadi dibilang gaoel githcu. WWkwkwkwkwkwkwkwkwk...... Sumpah gan, ane ketawa guling-guling denger jawaban kaya gitu.

Tapi ane juga miris gan. Kasihannya gini gan, apa sekarang orang Indonesia emang kaya gitu semua? jadi orang lain biar dilihat orang, bukan jadi diri sendiri gak punya jati diri. Tapi kalo dilihat emang anak-anak muda hampir seperti itu semua, maksudnya kehilangan jati diri. Mereka mau berbuat apa saja, mulai dari pakaian, dandanan, lah pokoknya lifestyle termasuk cara ngomong mereka seperti yang udah dibilang diatas CUMA BIAR DIBILANG GAUL.


Jadi inget lagunya Seringai yang judul Citra Natural, liriknya gini gan :



>>>>>>>>>>>> Seringai - Citra Natural <<<<<<<<<<<<<<<

hey sayang.
mengapa engkau cemas?
tak usah menjadi sesuatu yang bukan dirimu.
termakan. terbuai. dengan segala citra emas.
nilai diri, mengapa jadi ragu?
biarkanlah, tak perlu frustasi. tercitra.
kau cantik, apa adanya.
terbuai? cukup percaya diri. tercitra.
kau cantik, apa adanya.
terlena? indah, pancarkan isi.
hey sayang, semua citra di layar kaca.
tak berarti, dibanding tampil natural.
semua ini, terjual, pluralitas tak berharga.
bayang semu dan tidaklah kekal.
ah sudahlah, tak perlu depresi.

>>>>>>>>>>>> Straight Edge <<<<<<<<<<<<<<<


Ada lagi yang laganya sok-sok'an bergaya anak emo atau apalah, tapi kalo ditanya emo tu apa ga tau cuma ikut-ikutan temen biar gaya, biar gaul, biar...biar...biar... biar yang lain sebagainya. Anjing, apa sebegitu hancurkah generasi muda Indonesia. Cuma baru-baru ini batik jadi trend, dulu ... sebelum Malingsia mengklaim kalo batik itu kepunyaan Malingsia pada malu pake batik. Mending pake cancut dari pada pake batik biar kelihatan pahanya, mending mulus, korengan gan!!!
Read more

The Finch

0 comments

Band Members:
Nate Barcalow - Vocals
Alex Linares - Guitar
Randy Strohmeyer - Guitar
Drew Dawggy Marcogliese - Drums
Daniel Wonacott - Bass

Finch adalah band post-hardcore Amerika dari Temecula, California. Setelah terjadi hiatus pada tahun 2006, band ini kembali pada tahun 2007, dengan acara reuni pada tanggal 23 November di Rumah Kaca di Pomona, California. Mereka telah memainkan beberapa menunjukkan sekitar US dan dimainkan di Beri Nama Ini festival di Inggris pada Mei 2008. Pada Oktober 2008, mereka telah merilis 2 EP (Falling Into Place, Finch), dan album 2 full-length, What It Is To Burn and Say Hello To Sunshine. Setelah menyelesaikan tur musim panas mereka, mereka akan merekam album studio mereka berikutnya.

Finch dimulai pada akhir 1990-an, awalnya sebagai cover band Deftones disebut "Numb". Band ini segera ditambahkan gitaris Randy "R2K" Strohmeyer ke lineup mereka sebagai band ini masuk ke Drive-Thru Records. Kelompok ini kemudian secara resmi berganti nama menjadi Finch dan merilis EP Falling into Place pada tahun 2001 (dengan JG). EP terjual lebih dari 6.000 copy dalam beberapa bulan peluncurannya.

Pada bulan Agustus 2001 band ini masuk Studios Ikan Besar di Encinitas, California, bersama dengan produser Mark Trombino (Blink-182, Jimmy Eat World) untuk merekam album debut mereka berhasil What It Is To Burn. Album ini dirilis pada tanggal 12 Maret 2002. Judul lagu kemudian akan dirilis sebagai single, dan akan menjadi keberhasilan band terbesar sampai saat ini. Album ini juga dikatakan mulai integrasi dari genre post-hardcore menjadi mainstream.

Finch juga menyumbang sebuah lagu untuk soundtrack Underworld 2003, berjudul "Worms of the Earth". lagu ini juga disertakan pada Atticus: ...dragging the lake, Vol. 2, sebuah kompilasi yang dirilis oleh Atticus Clothing, dengan judul "Worms of the Universe." Selama periode ini band ini di puncak karir mereka dan segera memulai proses menulis untuk album berikutnya. Derek Doherty dan Randy Strohmeyer terlibat dalam progressive rock band The Sound of Animals Fighting yang dicatat selama mereka ke sesi Say Hello Sunshine.

Discography
Finch - Finch EP
Finch - What It Is To Burn
Finch - Say Hello To Sunshin
Read more

Dying Again

0 comments
See...
Feel...
Adore...
Care...
Tortured...
Pray...
Get It...
Listen to Me...
Hold Me..
So Warm...
Unconditional...
.............
.............
Betray....
Cry...
Scream....
Shattered....
And Wry Smile
Dying.......
Read more

Alesana

0 comments

Alesana terbentuk tahun 2004 dengan member Shawn Milke, Patrick Thompson, Dennis Lee, Steven Tomany dan Daniel Magnuson. nama Alesana ternyata diambil dari nama sebuah jalan yaitu Alice-anna ST  di Baltimore. Tempat Shawn Milke dan Patrick Thompson tinggal. pembuatan album mereka yang pertama pada tahun 2005. cuman EP sih. albumnya Try This With Your Eyes Closed. dan di kontrak oleh Tragic Hero Records. pembuatannya tahun 2004. selesai tahun 2005. album kedua mereka yang bener2 full album di buat tahun 2006 dengan judul On Frail Wings of Vanity and Wax. masih dalam naungan Tragic Hero Records. dan album selanjutnya adalah Where Myth Fades to Legend mereka beralih ke Fearless Records. tahun 2009 ini mereka sedang memprose album baru mereka. dan rencananya released tahun 2010.

Current members :
* Dennis "Dennysaur!" Lee - Screaming vocals (2004-present)
* Shawn Milke - Vocals, Guitar, Piano (2004-present)
* Patrick "Peezee" Thompson - Lead guitar, Backing vocals during live performance (2004-present)
* Jeremy "Jables" Bryan - Drums (2005-present)
* Shane Crump - Bass guitar, Vocals (2007-present)
* Jake Campbell - Rhythm guitar (2008-present)

Former members :
* Adam "Huckleberry" Ferguson - Rhythm guitar, Vocals (2005-2008)
* Steven Tomany - Bass (2004-2007)[4]
* Will Anderson - Drums (2005)
* Daniel Magnuson - Drums (2004-2005)


Discography
Try This with Your Eyes Closed (2004–2005)
On Frail Wings of Vanity and Wax (2006–2007)
Where Myth Fades to Legend (2008-2009)
The Emptiness (2010-Present)
Read more

The Used

0 comments

The Used merupakan sebuah grup musik yang berasal dari Oren, Utah. Anggotanya berjumlah 4 orang terdiri dari Bert McCracken, Quinn Allman, Jepha Howard, dan Dan Whitesides. Album pertamanya dirilis pada tahun 2002. Album kedua mereka adalah In Love and Death, pada bulan September 2004 dan album ketiga mereka adalah Lies for the Liars, pada bulan Mei 2007. Mereka telah menghabiskan seluruh tahun 2008 bekerja di studio untuk membuat album keempat mereka, yang akan dirilis pada musim panas 2009. Band ini telah mencapai status penghargaan Gold dan Platinum di lebih dari 6 negara di dunia.

The Used telah merilis album ke 4 mereka yang berjudul Artwork. Single pertama mereka, Blood on My Hands, sudah mengudara sejak 30 Juni dan sudah rilis pada Itunes. Album kali ini di produseri oleh Matt Squire (produser Panic at the Disco) dan merupakan album pertama mereka yang tidak di produseri oleh John Feldmann. Alasan mereka menggunakan produser yang berbeda adalah karena ingin agar Album kali ini lebih berbeda dengan karya yang mereka hasilkan sebelumnya. Album kali ini juga merupakan album pertama bagi Dan Whitesides (drummer) yang bergabung sejak 2006.

Mengutip dari AP Magazine, Bert berujar: "In the past, we've always kind of brought pop sensibility into heavy rock, but this is going to be all that much more tantalizing and brutal. Our songs are 10 times messier and noisier than they've ever been". Pernyataan Bert juga mengungkap konsep dari Album kali ini: "This record is about coming to grips with how much you really hate yourself and knowing you can never hate yourself to the full extent, so you're free to hate yourself as much as you want to".

Diskografi

2002: The Used
2004: In Love and Death
2007: Lies for the Liars
2009: Artwork
Read more

Underground

0 comments
Terbentuk sebagai bentuk perlawanan kaum Gypsi terhadap dominansi dan doktrinasi negara pada tatanan masyarakat.Menjadi frontline gerakan antikemapanan, antiborjuis, antikomunis, antikapitalis, yang mencoba mencari bentuk kehidupan yang bebas dari tekanan dan intimidasi. Berideologi, berprinsip keras. Bukan seperti genre musik pop yang murni produk kapitalis semu semata.


Di Indonesia ada dua hal yang diadopsi dari kelompok musik underground oleh para remaja.
Yang pertama, ideologi antikemapanan.Sayangnya, antikemapanan ditafsirkan minus nilai positif. Bukan lagi semangat kemadirian atau semangat melawan dominansi penguasa lewat label-label pembelaan rakyat. Akan tetapi, semangat tampil beda dan keluar mainstream. Pengikuti tren semata, tak penting mengerti sejarah dan nilai ideologisnya. Cukuplah tau, sok-sok ber-head bangger menikmati, dan fasih menirukan suara serak sang vokalis.

Kedua, fashion style. Barangkali inilah yang sebenarnya paling digandrungi para remaja tanggung penggila musik aliran ini. Gaya rambut spike, celana yang sangat skinny, jaket kulit penuh badge, piercing, moshing, pogo, dan beragam aksesoris blink-blink lain. Selain kedua hal itu tampaknya cuma adopsi kekerasan yang diimpor mentah-mentah.

Inilah barangkali potret remaja Indonesia paling dominan saat ini. Bergerak statis, mengikuti apa kata arus pasar. ROBOT KAPITALIS. Cita-cita bagi mereka hanyalah orientasi mendapat pekerjaan layak dan penghasilan. Itu saja. Pantaslah jika mereka tak peduli dengan segala kekacauan identitas yang mereka buat.

Ironisnya, berbagai kelompok masyarakat baik yang berorientasi sosial, politik, dan agama kebanyakan cenderung tidak memperhatikan hal ini dengan serius. Padahal mereka inilah yang akan menjadi aktor-aktor pengelola bangsa di kemudian hari. Produk-produk budaya pop yang minim orientasi positif terus saja mendapat kemudahan regulasi untuk diproduksi.

Barangkali benar kata Pramoedya Ananta Toer bahwa bangsa ini sudah kehilangan wibawa dan kepercayaan dirinya secara total pascakeruntuhan Kerajaan Majapahit.
Read more