Rhin Inspired by Rhin

Blog

Underground

Terbentuk sebagai bentuk perlawanan kaum Gypsi terhadap dominansi dan doktrinasi negara pada tatanan masyarakat.Menjadi frontline gerakan antikemapanan, antiborjuis, antikomunis, antikapitalis, yang mencoba mencari bentuk kehidupan yang bebas dari tekanan dan intimidasi. Berideologi, berprinsip keras. Bukan seperti genre musik pop yang murni produk kapitalis semu semata.


Di Indonesia ada dua hal yang diadopsi dari kelompok musik underground oleh para remaja.
Yang pertama, ideologi antikemapanan.Sayangnya, antikemapanan ditafsirkan minus nilai positif. Bukan lagi semangat kemadirian atau semangat melawan dominansi penguasa lewat label-label pembelaan rakyat. Akan tetapi, semangat tampil beda dan keluar mainstream. Pengikuti tren semata, tak penting mengerti sejarah dan nilai ideologisnya. Cukuplah tau, sok-sok ber-head bangger menikmati, dan fasih menirukan suara serak sang vokalis.

Kedua, fashion style. Barangkali inilah yang sebenarnya paling digandrungi para remaja tanggung penggila musik aliran ini. Gaya rambut spike, celana yang sangat skinny, jaket kulit penuh badge, piercing, moshing, pogo, dan beragam aksesoris blink-blink lain. Selain kedua hal itu tampaknya cuma adopsi kekerasan yang diimpor mentah-mentah.

Inilah barangkali potret remaja Indonesia paling dominan saat ini. Bergerak statis, mengikuti apa kata arus pasar. ROBOT KAPITALIS. Cita-cita bagi mereka hanyalah orientasi mendapat pekerjaan layak dan penghasilan. Itu saja. Pantaslah jika mereka tak peduli dengan segala kekacauan identitas yang mereka buat.

Ironisnya, berbagai kelompok masyarakat baik yang berorientasi sosial, politik, dan agama kebanyakan cenderung tidak memperhatikan hal ini dengan serius. Padahal mereka inilah yang akan menjadi aktor-aktor pengelola bangsa di kemudian hari. Produk-produk budaya pop yang minim orientasi positif terus saja mendapat kemudahan regulasi untuk diproduksi.

Barangkali benar kata Pramoedya Ananta Toer bahwa bangsa ini sudah kehilangan wibawa dan kepercayaan dirinya secara total pascakeruntuhan Kerajaan Majapahit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar